Universitas Sangga Buana mendapatkan penghargaan atas partisipasi aktif dalam mendukung perluasan implementasi Digitalisasi Kampus di Jawa Barat, penghargaan tersebut diberikan pada saat kegiatan Policy Dialogue yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISE) Jawa Barat dengan Tema Kebijakan Bank Indonesia Merespon Tantangan Global : Urgensi Digitalisasi untuk mendorong Pemulihan Ekonomi pada Senin (25/7/2022).
Bertempat di Ruang Bale Pasundan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Policy Dialogue tersebut menghadirkan satu sosok penting yaitu Deputi Gubernur Bank Indonesia, Bapak Dody Budi Waluyo. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh stakeholders daerah secara pentahelix diantaranya pemerintah daerah, pimpinan Universitas se-Jawa Barat hingga pimpinan perbankan se-Jawa Barat.
Dody Budi Waluyo, dalam pemaparannya menyampaikan tekanan inflasi global berdampak pada ketidakpastian tinggi terutama pada pasar keuangan sehingga mendorong terbatasnya capital inflow dan berbagai tantangan lain untuk menjaga stabilitas makroekonomi. Upaya bersama menuju pemulihan ekonomi global dan transformasi sektor keuangan juga menjadi agenda khusus yang dibahas dalam forum G20.
Beberapa perkembangan yang menjadi perhatian negara-negara G20 saat ini antara lain: inflasi, kenaikan harga bahan makanan dan energi, berlanjutnya ketegangan di Ukraine dan pemburukan kondisi pandemi di beberapa negara. IMF dan World Bank menggarisbawahi bahwa respon kebijakan perlu dikalibrasi untuk memastikan balancing antara mengatasi inflasi dengan mendukung pemulihan ekonomi. Respon kebijakan paska quantitative easing perlu diarahkan untuk menjaga stabilitas agar pemulihan ekonomi dapat tetap terjaga.
Di samping kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial juga perlu diterapkan dalam rangka memitigasi risiko-risiko terhadap stabilitas keuangan. Mengingat persoalan stabilitas harga saat ini bersumber pada sisi penawaran, maka koordinasi antara bank sentral dan pemerintah semakin diperlukan.
Koordinasi tersebut tidak terbatas pada sinergi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, namun juga terkait reformasi struktural. Forum G20 juga menggaris bawahi pentingnya menginventarisasi berbagai studi kasus yang dapat mendorong upaya digitalisasi dan inovasi beyond credit. Pembiayaan UMKM perlu disesuaikan dengan mengacu pada 4 aspek yaitu peningkatan peran dan pemanfaatan Fintech, peningkatan resiliensi UMKM khususnya dalam masa krisis, perlunya membantu UMKM dalam green transition, dan perlunya ketersediaan data granular UMKM untuk membantu UMKM mengakses pembiayaan.
Di tengah risiko stagnasi pertumbuhan ekonomi dan tingginya tekanan inflasi, diperlukan penguatan ekonomi domestik untuk mencapai stabilitas ekonomi. Untuk itu, optimalisasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui implementasi digitalisasi di seluruh aspek menjadi hal yang sangat strategis.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto, mengatakan Bank Indonesia di daerah dan pemerintah daerah telah berperan aktif dalam arus transformasi digital yang manfaatnya dapat dirasakan oleh pelaku usaha, akademisi, maupun masyarakat secara umum. Sejak pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), implementasi digitalisasi di daerah telah membuahkan berbagai hasil yang memuaskan.
Sebagai upaya semakin memperluas manfaat serta meningkatkan inklusivitas implementasi digitalisasi di Jawa Barat, pada gelaran Policy Dialogue ini juga dirangkaikan dengan Launching West Java Economic Society (WJES) 2022 dan West Java Digital Economic Festival (WJDEF) 2022. Mengusung program Perluasan Implementasi Digitalisasi Kampus, WJES dan WJDEF 2022 berkomitmen untuk semakin memperluas implementasi digitalisasi kampus yang mencakup area digitalisasi sistem informasi akademik, digitalisasi proses pembelajaran, dan digitalisasi sistem pembayaran antara lain melalui optimalisasi penggunaan QRIS pada ekosistem kampus.
Selain itu, perluasan implementasi digitalisasi tersebut juga ditujukan untuk menjadi katalis baru isu-isu ekonomi lainnya yang menjadi tema besar WJES 2022 yakni Melangkah Bersama Memajukan Ekonomi Jawa Barat yang Menyejahterakan Melalui Akselerasi Investasi, Infrastruktur, Digitalisasi dan Implementasi Green Economy. Dengan semangat yang menjiwai tema ini, WJES menjadi wadah dilahirkannya berbagai rekomendasi aplikatif terkait pengembangan ekonomi yang disertai digitalisasi sebagai kunci sukses pemulihan ekonomi Jawa Barat.
Lebih lanjut, Herawanto menyampaikan 6 rekomendasi kebijakan yang dapat dan disinergikan bersama, utamanya dengan pemerintah daerah dalam upaya untuk terus mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi Jawa Barat tahun 2022 yaitu langkah koordinatif dalam merespon potensi stagflasi dunia dan tekanan inflasi yang tinggi, menjaga perbaikan kinerja ekspor dan investasi Jawa Barat di tengah tekanan global, terutama pada investasi di sektor ketahanan pangan dan fishery, memanfaatkan potensi Jawa Barat untuk berkembangnya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, mempercepat realisasi fiskal pemerintah daerah, peningkatan kapasitas pekerja untuk memenuhi kebutuhan pasar dan peningkatan inklusi dan literasi digital melalui pemanfaatan teknologi.
Di sisi lain, Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Prof. Martha Fani Cahyandito menegaskan bahwa ISEI akan terus menjadi mitra strategis pemangku kebijakan baik pemerintah pusat, daerah hingga Bank Indonesia untuk terus bersinergi mendorong dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi.
ISEI akan terus meningkatkan peran aktif dalam berbagai hal diantaranya melalui penyampaian rekomendasi kebijakan berbasis studi riset yang aplikatif kepada pemerintah, mendorong implementasi kebijakan yang ditujukan untuk pemerataan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi, hingga meningkatkan implementasi digitalisasi pada ekosistem kampus, terutama perluasan program digitalisasi kampus yang telah terjalin di Jawa Barat.
Hal tersebut merupakan wujud dukungan nyata ISEI guna menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi.