SoBAT ke-6, Kolaborasi Akademisi dan Praktisi untuk Masa Depan Ramah Lingkungan

Bandung, 21 Desember 2024 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sangga Buana kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui penyelenggaraan Seminar Nasional Sosial Politik, Bisnis, Akuntansi, dan Teknik (SoBAT) ke-6. Dengan tema “Tantangan dan Peluang Pembangunan Indonesia dalam Menghadapi Netral Karbon,” acara ini sukses menjadi wadah diskusi, kolaborasi, dan inovasi bagi akademisi, praktisi, dan pemerintah untuk merumuskan langkah konkret menuju netral karbon.

SoBAT ke-6 mencatat partisipasi yang luar biasa dengan total 215 paper yang dipresentasikan. Publikasi ilmiah dalam acara ini terdiri dari jurnal ber-ISSN, baik cetak maupun online, jurnal terakreditasi Sinta 4, 5, dan 6 untuk selected papers, serta prosiding nasional ber-ISSN. Kualitas publikasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta, yang datang dari berbagai institusi terkemuka di Indonesia dan luar negeri.

Seminar ini dilaksanakan secara hybrid, memadukan presentasi daring dan luring. Sebanyak 193 presenter memanfaatkan platform online untuk menyampaikan gagasan mereka, sementara 22 presenter lainnya hadir langsung di Universitas Sangga Buana, Bandung. Format ini memungkinkan jangkauan yang lebih luas, menjadikan SoBAT ke-6 sebagai ajang diskusi yang inklusif dan fleksibel di era digital.

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Ketua pengurus Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (YPKP), yaitu Dr. H.R. Ricky Agusiady, SE., MM., Ak., CFrA., CHRM, serta Dr. H. Didin Saepudin, SE., M.Si, Rektor Universitas Sangga Buana yang juga bertindak sebagai keynote speaker pada kegiatan ini. Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan. “Netral karbon bukan hanya tantangan, tetapi peluang untuk membangun Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. Melalui sinergi akademisi, praktisi, dan pemerintah, kita dapat mewujudkan pembangunan inklusif menuju Indonesia Emas 2045.”, ujar Rektor

Seminar ini juga menghadirkan narasumber utama yang merupakan pakar di bidangnya, yaitu:

  1. Dr. Dipl.-Ing. Winardi Sani, Dosen Universitas Sangga Buana sekaligus Deputy Director of Green Project Management Global, yang membahas strategi manajemen proyek hijau dalam mendukung netral karbon.
  2. Assoc. Prof. Ts Dr Mohd Sharizan Md Sarip, Head of Centre of Excellence, Frontier Material Research, Universiti Malaysia Perlis, yang memaparkan inovasi material ramah lingkungan.
  3. Ir. I Made Dana Tangkas, M.Si., IPU, ASEAN Eng, Founder & CEO Insan Bisnis Industri Manufaktur Indonesia (IBIMA), yang menguraikan peluang industri manufaktur dalam transisi energi.

Partisipasi dari 33 institusi pendidikan tinggi dan lembaga pemerintahan memperkaya diskusi dalam seminar ini. Beberapa institusi terkemuka yang hadir meliputi Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Padjadjaran, Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Universiti Malaysia Perlis, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kolaborasi lintas institusi ini mencerminkan semangat bersama untuk mencari solusi atas tantangan netral karbon.

Sebagai bagian dari apresiasi terhadap kontribusi akademik yang luar biasa, penghargaan Best Paper diberikan kepada Mira Ulyatus Salsabela, Suhanan, dan Muhammad Mufti Azis dari Universitas Gadjah Mada. Penelitian mereka yang berjudul “Perancangan PLTS Terapung di Bendungan Mrica: Analisis Potensi Energi dan Carbon Offset untuk Pengurangan Emisi Karbon” dinilai memberikan solusi inovatif untuk pengurangan emisi karbon.

Selain itu, penghargaan Best Presenter Offline diraih oleh Reni Raafidiani dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, sementara Best Presenter Online diberikan kepada Gustafianza Fachresha Pradanna dari Universitas Sangga Buana. Keduanya dinilai mampu menyampaikan presentasi yang menarik dan relevan dengan tema seminar.

Seminar SoBAT ke-6 menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas disiplin dan institusi dapat menghasilkan ide-ide segar untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan. Dengan melibatkan akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan, acara ini berhasil membangun ekosistem diskusi yang produktif dan visioner.

Sonya Edhie Peath Fourjune

Biro Humas, Protokoler, dan Media