Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun lalu mendorong para anak muda di perguruan tinggi ikut terlibat dalam meramaikan sektor keuangan. Hal ini terlihat banyaknya Pojok Bursa yang sudah berdiri di berbagai peguruan tinggi setiap kota, tak terkecuali Bandung.
“Tagline ini sebagai bentuk kekhawatiran dominasi inverstor asing terhadap perusahaan-perusahaan nasional, makanya kami mengajak kepada investor-investor muda (mahasiswa) untuk ambil bagian dalam dunia pasar modal,” tutur Hilman Pradana selaku narasumber dari Burja Efek Indonesia dalam acara Edukasi Publik bertema “Smart Investing Now and Buikd Your Entrepreneur Character”, di Gedung Serbguna USB YPKP, Selasa (21/10).
Pada kesempatan tersebut, acara dihadiri oleh Rektor USB YPKP Asep Effendi beserta jajaran pimpinan USB YPKP lainnya, Dekan Fakultas Ekonomi USB YPKP Dadang Saeful Hidayat dan dari pihak Valbury sebagai mitra USB YPKP dalam menyediakan jasa perdagangan pasar modal.
Hilman Pradana menjelaskan, bahwa mahasiswa harus diberikan edukasi tentang pasar modal agar sedari sekarang hingga lulus kuliah mereka menjadi pejuang-pejuang muda di sektor keungan. “Saat ini ekonomi di Idonesia sudah terbuka, sudah memasuki pasar bebas. Investor-investor asing bisa masuk ke Indonesia dengan berbagai kemudahan, jika anak muda tidak mau berkecimpung maka kedepannya kita hanya jadi pekerja karena perusahaan-perusahaan nasional sudah dimiliki investor asing,” kata Hilman Pradana.
Menurut Hilman Pradana, keterlibatan anak muda dalam pasar modal mesti dilihat secara jangka panjang. “Saya berharap mahasiswa atau anak muda terlibat dari sekarang meski hanya mengenal, memiliki rekening saja, belum mulai bertransaksi. Tetapi, setelah lulus kuliah mereka mungkin bisa terlibat penuh karena rekening yang sudah mereka buka tidak akan pernah hilang,” jelasnya.
Apalagi, kata Hilman, Pojok Bursa USB YPKP merupakan pojok bursa pertama di Bandung. “Sebagai pojok bursa pertama di Bandung harus lebih berkembang dari yang lain, dan tahun lalu Pojok Bursa USB YPKP mendapat penghargaan,” tutur Hilman Pradana.
“Tagline ini sebagai bentuk kekhawatiran dominasi inverstor asing terhadap perusahaan-perusahaan nasional, makanya kami mengajak kepada investor-investor muda (mahasiswa) untuk ambil bagian dalam dunia pasar modal,” tutur Hilman Pradana selaku narasumber dari Burja Efek Indonesia dalam acara Edukasi Publik bertema “Smart Investing Now and Buikd Your Entrepreneur Character”, di Gedung Serbguna USB YPKP, Selasa (21/10).
Pada kesempatan tersebut, acara dihadiri oleh Rektor USB YPKP Asep Effendi beserta jajaran pimpinan USB YPKP lainnya, Dekan Fakultas Ekonomi USB YPKP Dadang Saeful Hidayat dan dari pihak Valbury sebagai mitra USB YPKP dalam menyediakan jasa perdagangan pasar modal.
Hilman Pradana menjelaskan, bahwa mahasiswa harus diberikan edukasi tentang pasar modal agar sedari sekarang hingga lulus kuliah mereka menjadi pejuang-pejuang muda di sektor keungan. “Saat ini ekonomi di Idonesia sudah terbuka, sudah memasuki pasar bebas. Investor-investor asing bisa masuk ke Indonesia dengan berbagai kemudahan, jika anak muda tidak mau berkecimpung maka kedepannya kita hanya jadi pekerja karena perusahaan-perusahaan nasional sudah dimiliki investor asing,” kata Hilman Pradana.
Menurut Hilman Pradana, keterlibatan anak muda dalam pasar modal mesti dilihat secara jangka panjang. “Saya berharap mahasiswa atau anak muda terlibat dari sekarang meski hanya mengenal, memiliki rekening saja, belum mulai bertransaksi. Tetapi, setelah lulus kuliah mereka mungkin bisa terlibat penuh karena rekening yang sudah mereka buka tidak akan pernah hilang,” jelasnya.
Apalagi, kata Hilman, Pojok Bursa USB YPKP merupakan pojok bursa pertama di Bandung. “Sebagai pojok bursa pertama di Bandung harus lebih berkembang dari yang lain, dan tahun lalu Pojok Bursa USB YPKP mendapat penghargaan,” tutur Hilman Pradana.