Lewat Sudong, Kesenian Sunda Lebih Mudah Dipahami Siswa

Budaya dan kesenian Sunda akan lebih tersampaikan kepada para siswa melalui bentuk hiburan. Hal itulah yang selalu dilakukan oleh Padepokan Sudong dengan menggelar kesenian yang isi materinya disesuaikan dengan Mata Pelajara Muatan Lokal tingkat SD, SMP, dan SMA. Pagelaran Sulap dan Dongeng (Sudong) tersebut diselenggarakan di kampung Universitas Sangga Buana (USB) YPKP pada 17 dan 18 Februari 2014.

Menurut Wakil Rektor II USB YPKP Memi Sulaksmi, pagelaran kesenian tersebut merupakan kerjasama antara USB YPKP dengan Padepokan Sudong. Pagelaran kali ini adalah pagelaran keenam kalinya diselenggarakan di kampus USB YPKP. Diakui oleh Kang Usep dari Padepokan Sudong, bahwa Rektor USB YPKP merupakan aktor dalam kebudayaan Sunda, sehingga mudah untuk bermitra.

Pagelaran Sudong yang diikuti sekitar 10 ribu siswa SD, SMP, dan SMA ini akan lebih memudahkan dalam menamankan kecintaan serta pemahaman terhadap budaya dan seni Sunda. “Kalau kita kasih materi Kesundaan dengan cara mengajar itu akan membosankan, mereka akan bosan mendengar sajak Sunda. Tetapi kalau diiringi dengan bobodoran, sandiwara Sunda, sulap, dan akrobat para siswa tentunya sanga senang,” papar Kang Usep.

Kegiatan ini diisi oleh Ceu Popon dan kawan-kawan, pembacaan sajak Sunda Godi Suwarna, dan seorang master sulap Rizuki. “Tahun ini hanya dua hari, kalau tahun-tahun sebelumnya seminggu sampe pesertanya itu 36 ribu siswa yang hadir,” ucap Kang Usep.