Demo memasak masakan khas negeri Tirai Bambu ini mendapatkan respon positif dari dosen, karyawan serta jajaran struktural di lingkungan kampus. Tak ketinggalan pula para pimpinan USB YPKP, diantaranya Rektor USB YPKP Asep Effendi dan Wakil Rektor II USB YPKP Memi Sulaksmi. Kepala IRO USB YPKP Rudi Rudolf menuturkan, tujuan acara itu untuk memperkenalkan makanan tradisional khas negara China kepada dosen dan karyawan USB YPKP.
Adapun masakan yang didemonstrasikan pada acara tersebut yaitu Tāngyuán dan Jiaozi. Tāngyuán merupakan tepung ketan yang dicampur sedikit air dan dibentuk menjadi bola, direbus, dan disajikan dengan kuah manis, dengan ukuran kecil atau besar, dan didalamnya berisi bubuk kacang tanah dan gula.
Makanan tersebut biasa disajikan dalam rangka tradisi merayakan hari festival Dongzhi (冬至). Di Indonesia sering ditemukan dengan nama Onde atau Ronde, tapi dengan rasa yang berbeda yaitu hangat karena ditambah dengan jahe. Di Indonesia makanan ini biasa disajikan pada perayaan Yuanxiao, atau Chap Goh Meh.
Sementara Jiaozi merupakan perpaduan rasa kulit yang kenyal, dengan rasa gurih daging cincang, serta aroma sayuran segar memberikan sensasi rasa yang nendang di mulut, namun tetap lembut. Menurut Sun Chinghuan, sensasi rasanya akan semakin luar biasa bila ditambah saus pedas. “Saus pelengkapnya ada saus tiram, saus teriyaki, sambal kecap, sambal cuka, saus lemon, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Jiaozi biasanya menjadi santapan utama pada acara Tahun Baru Cina. Sun menuturkan, masyarakat Cina percaya bahwa dengan mengkonsumsi Jiaozi pada malam Tahun Baru Cina, dapat membawa keberuntungan tersendiri.