Ikom USB Buka Konsentrasi Jurnalistik dan Humas

Table of Contents

Rencana Prodi Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Sangga Buana (USB) YPKP membuka konsentrasi atau penjurusan semakin bulat dengan mendatangkan praktisi dan akademisi untuk meminta masukannya. Konsentrasi yang akan segera dibuka ini yaitu Jurnalistik dan Hubungan Masyarakat pada tahun ajaran 2014/2015. Pertemuan antara dosen dan pimpinan Prodi Ikom dengan praktisi dan akademisi berlangsung di kampus USB YPKP, Senin (28/4).

Akademisi yang dihadirkan tersebut yaitu Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Atwar Bajari dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba) Santi Indra Astuti. Kedua-duanya juga sebagai pengurus Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM). Adapun praktisi yang hadir dan memberi masukan pada pertemuan itu adalah Pemimpin Redaksi Harian Pikiran Rakyat Budiana Kartawijaya.

Menurut Ketua Prodi Ikom USB YPKP Witri Cahyati, tadinya dia akan menghadirkan dua praktisi. Namun, satu praktisi lagi tak bisa hadir karena sedang berada di luar kota. “Satu lagi yang tak bisa hadir itu Humas dari PT Kereta Api Indonesia,” tuturnya. Meski begitu, lanjut Witri, pertemuan dengan praktisi Humas tersebut tetap akan diadakan dalam waktu dekat ini.

Witri Cahyati mengutarakan, bahwa tadinya ia akan membuka tiga konsentrasi, satu diantaranya adalah broadcasting. “Karena jumlah mahasiswa belum memungkinkan, kami membuka dua konsentrasi terlebih dahulu. Ini juga berdasarkan keinginan dari mahasiswa,” jelasnya. Dikatakan pula, bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat mengambil konsentrasinya pada semester 5.

Dihadirkannya akademisi dan praktisi dalam pertemuan tersebut bertujuan untuk menjaring dan menampung berbagai masukan, sehingga Prodi Ikom USB bisa memilah masukan-masukan yang bersesuaian dengan kebutuhan pengguna di lapangan. “Kami kan sedang mengembangkan kurikulum untuk pembukaan konsentrasi ini, kehadiran praktisi dan akademisi ini akan dijadikan bahan masukan dalam mematangkan kurikulum yang tengah dikembangkan,” papar Witri Cahyati.