Deklarasi Cinta Indonesia dan Antikorupsi pada Propanka 2014

Table of Contents

Penyelenggaraan Program Pembinaan Akhlak dan Pengenalan Kampus (Propanka) 2014 Universitas Sangga Buana (USB) YPKP, yang diselenggarakan pada Sabtu – Minggu (20 – 21 September 2014) tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengenalan wawasan kekampusan dan membina akhlak mahasiswa baru saja, tapi juga memberikan pencerahan terkait wawasan kebangsaan.

Pada Propanka 2014 ini, USB YPKP menghadirkan dua narasumber utama, yaitu seorang anggota DPR RI terpilih Khoerudin Amin dan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Ardiyansyah Putra. Kegiatan Propankan 2014 tersebut diikuti oleh 1.100 mahasiswa baru USB YPKP.

Pada kesempatan tersebut, Khoerudin Amin mengingatkan kepada mahasiswa baru USB YPKP bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar. Ia pun mengajak mahasiswa baru USB YPKP untuk besama-sama membangun bangsa dengan giat belajar dan peka terhadap kondisi sosial masyarakat. “Sebagai mahasiswa tentunya memiliki pola pikir yang berbeda dengan siswa SMA, sehingga sudah bisa mengambil bagian dalam membangun bangsa,” tegas Khoerudin Amin.

Pada materi kedua tentang pendidikan antikorupsi, Ardiyansyah Putra menyatakan, perlawanan terhadap korupsi bisa dilakukan mulai dari hal-hal kecil yang biasa dilakukan oleh masyarakat. “Dengan adanya perlawanan terhadap korupsi sejak dini khususunya pada kalangan mahasiswa, dapat tercipta lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja dan bersih tanpa menghilangkan idealismenya,” ujarnya.

Usai menerima dua materi tersebut, mahasiswa membacakan deklarasi cinta tanah air dan deklarasi menolak korupsi, yang juga ditandai dengan penandatanganan bersama pada spanduk sepanjang 10 meter.

Rektor USB YPKP Bandung, Asep Effendi mengatakan, upaya yang dilakukan para mahasiswa baru ini sebagai bentuk kepedulian perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman anti korupsi. “Ketika kita bicara tentang bagaimana pemberantasan korupsi, kita mulai dengan bentuk pencegahan,” ujarnya. Menurutnya, dalam penerapan di kampus dimulai dari hal-hal yang kecil, seperti siswa tidak datang terlambat, tidak mencontek dan dosen tidak boleh terlambat.