Confucius Institute Taruh Kepercayaan pada USB Mengenalkan Bahasa Mandarin

Table of Contents

Setelah setahun terjalinnya kemitraan antara Universitas Sangga Buana (USB) YPKP dengan Confucius Institute—Hanban China—dalam bidang pengenalan kebudayaan Bahasa Mandarin di Indonesia, akhirnya Confucius Institute meminta Rektor USB YPKP untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai tanda kepercayaan lembaga dari pemerintahan China tersebut terhadap USB YPKP.

MoU tersebut ditandangani oleh Rektor USB YPKP, Asep Effendi; dan Chinese Direktor of Confucius Institute, He Yanjie, di Ruang Rapat Rektorat USB YPKP, Senin (2/6). Kedua pimpinan lembaga tersebut dipertemukan oleh Direktor International Relation Office (IRO) USB YPKP Didik Setiawan.

Menurut Didik Setiawan, meskipun USB YPKP baru menandatangani kemitraan tersebut kali ini, tapi bukan berarti kerjasama yang sudah berlangsung selama setahun tersebut tidak resmi. “Sebelum menandatangni MoU, pihak Hanban mencoba terlebih dahulu program yang ditawarkan selama setahun,” tutur Didik Setiawan. Bila bagus, sambungnya, maka kerjasama berlanjut dengan penandatanganan MoU.

Program yang dimaksud merupakan program pengajaran Bahasa Mandarin kepada sivitas akademika USB YPKP. Selama setahun ini, Confucius Institute Hanban China menugaskan Mr. Tsun (native speaker) untuk mengajar Bahasa Mandarin. Setelah MoU ditandatangani, tugas Mr. Tsun di USB sudah berakhir dan segera digantikan oleh native speaker lain yang dikirim dari Hanban China.

Terjalinnya kerjasama dalam pengajaran Bahasa Mandarin tersebut muncul karena USB YPKP memasukan Bahasa Mandarin ke dalam kurikulum sebagai mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa USB YPKP. Mengetahui hal itu, Hanban China melalui lembaga yang dimilikinya meminta kerjasama dalam  penyebaran Bahasa Mandarin lewat dunia pendidikan.